RESENSI BUKU HARRY POTTER AND THE PRISONER OF AZKABAN


09 November 2018
11:00

Judul              : Harry Potter And The Prisoner of Azkaban
Pengarang      : J. K Rowling
Penerjemah    : Listiana Srisanti
Penerbit          : Gramedia Pustaka Utama
Kota Terbit    : Jakarta
Cetakan          : Kedua, Januari 2008
Tebal Buku    : 544 Halaman
Sinopsis          :
Semua orang rasanya sudah tak asing dengan tokoh ini. Harry Potter dengan petualangan hebatnya selalu berhasil memukau pembaca. Buku ini menceritakan tahun ketiga Haryy di Hogwarts. Bermula dari ia yang kabur dari rumah keluarga Dursley karena tidak tahan dengan hinaan dari Paman Vernon, Bibi Petunia dan Dudley. Kemudian ia bertemu dengan Ron dan Hermonie, mereka mempersiapkan perlengkapan untuk menghadapi tahun ketiganya di Hogwarts. Hermonie membeli seeokor kucing berbulu jingga bernama Crookshanks, yang selalu membaut Scabbers tikus peliharaan Ron ketakutan. Sebelum pergi hari mendapat informasi bahwa Sirius Black, penjahat yang kejam telah kabur dari Azkaban, penjara paling mengerikan. Hal tersebut membuat para Dementor berkeliaran untuk menangkap kemblai Sirius Black.
Dalam kereta menuju Hogwarts, Harry bertemu dengan Dementor yang ternyata membuatnya berkeringat dingin dan tak sadarkan diri. Sejak saat itu Dementor menjadi makhluk yang ia takuti. Dalam pelajaran Ramalan, Profesor Trelawney membaca bahwa Harry tak akan hidup lebih lama. Ada sesuatu yang tengah menunggunya, yang siap membunuhnya kapanpun. Dan Harry yakin, Sirius Black tengah mencarinya, karena ia tahu bahwa Black lah yang telah membunuh orang tuanya. Ia yang membocokan berita mengenai penjaga rahasia orang tuanya pada Voldemort. Sahabat Ayahnya berkhianat dan menjadi abdi makhluk yang paling ditakuti.
Dalam kisahnya Harry berhasil memenangkan pertandingan Quidditch dan menjadikan Gryffindor juara setelah tiga tahun kebelaskang. Meski Malfoy sempat mengganggu pertandingannya dengan berpura-pura menjadi Dementor, Harry telah belajar menciptakan Patronus yang akan tercipta dari kebahagiaannya untuk mengusir Dementor seperti yang diajarkan Profesor Lupin dalam pelajaran Pertahanan terhadap Ilmu Hitam.
Suatu malam, setelah pulang dari gubuk Hagrid ia melihat Grim atau Anjing besar yang sering diartikan dengan kematian menggigit Ron dan menyeretnya masuk kedalam pohon Dedalu Perkasa. Dan Crookshanks membantu Grim itu. Setelah melewati sebuah lorong, Harry dan Hermonie sampai di sebuah ruangan yang berantakan. Sirius Black muncul dan Harry segera mengarah tongkat sihirnya tepat di dada Black. Ia terbawa emosi mengingat bahwa Blacklah yang mengakibatkan orang tuanya meninggal. Namun Black tak melawan. Ia meminta Harry untuk mendengar penjelasannya. Profesor Lupin hadir dan meminta Black menjelaskan yang sebenarnya terjadi. Lupin dan Black adalah sahabat James Potter, Ayah Harry. Black dituduh membunuh orang tua Harry yang sebenarnya dilakukan oleh sahabat mereka, Peter Pettigrew yang telah menjadi abdi Voldemort. Petter saat ini berubah menjadi tikus kecil dalam saku Ron, Scabbers.
Namun dalam perjalnan ke kastil, Black dihalangi oleh Dementor-Dementor yang siap membawanya kembali ke Azkaban. Harry dengan tenaga yang tersisa, berusaha mengeluarkan Patronus untuk melenyapkan Dementor. Ia membayangkan bahwa ia akan tinggal bersama Sirius Black, walinya, sahabat ayahnya, dan tidak lagi tinggal bersama keluarga Dursley. Dementor pergi. Namun Black ditangkap oleh Kementrian Sihir dan dikurung di menara paling atas. Profesor Dumbledor memberikan Harry dan Hermonie kesempatan untuk melakukan aksi penyelamatan. Hingga akhirnya Black dapat bebas tanpa diketahui oleh siapapun.
Kelebihan:
Cerita dengan imajinasi yang kuat, diterjemahkan dengan bahasa yang dimengerti, pembaca dapat mengetahui kaimat yang bernada penekanan dan marah karena dituliskan dengan huruf kapital, buku ini bisa dibaca oleh semua umur.

Kekurangan:
            Aku tidak terlalu paham bagaimana cara mencari kekurangan dari sebuah buku, karena aku hanya seorang penikmat buku terlebih penulis sekelas J.K Rowling. Namun, pembaca menemukan beberapa kata yang dicetak miring dan tidak memahami penggunaannya dan terdapat beberapa kata yang kurang enak dibaca (kurang sesuai penerjemahannya).

Komentar

Posting Komentar