Bumi di Ujung Sepatu


Berhentilah memandang ke atas. Karena kamu akan lupa pada tanah yang kamu pijak.
Berhentilah memandang ke atas. Karena langit akan melenakanmu.
Berhentilah memandang ke atas. Karena dunia ini tak hanya ada langit.
Berhentilah memandang ke atas. Karena bumi lebih dekat denganmu.
Langit memang indah. Biru memesona dengan awan yang berarak. Tapi langit tak akan menarikmu, tak akan memintamu mendekat padanya.
Kamu akan lelah, jika hanya duduk memandangnya. Menyesali kenapa kamu tidak diciptakan menjadi burung saja. Memiliki sayap, setiap saat dekat dengan langit.
Langit memang indah. Tapi tak selalu yang indah itu lebih baik. Coba kamu tengok ujung sepatu. Dimana dia memijak? Langit kah? Tidak.
Bumi yang selalu memintamu mendekat. Gravitasi, adalah tanda bumi peduli padamu.
Coba lihat dimana kehidupan berawal. Rumput kecil, pohon merimbun, gunung nan gagah mereka tertanam kuat dalam bumi. Menyongsong langit memang, tapi tak pernah meminta Tuhan menjadikan mereka awan agar selalu dekat dengan langit. Mereka hanya tumbuh, bukan ingin mengeluh.

Seperti kamu. Tak perlu berlelah melihat kehidupan diatas sana. Menyongsong boleh, tapi tetaplah tumbuh dalam proses.

Bandung, 22 Oktober 2016
16:35 WIB

Komentar