Berjuta Rasanya, Tere Liye |
31 Januari 2017
Judul : Berjuta Rasanya
Pengarang : Tere Liye
Penerbit : Mahaka Publishing
Kota Terbit : Jakarta
Cetakan : Kesembilan, April
2013
Panjang : 20,5 cm
Lebar : 13,5 cm
Tebal Buku : 205 Halaman
Sinopsis :
Buku ini merupakan kumpulan beberapa cerpen milik Tere
Liye. Berbeda dengan buku yang berisi kumpulan cerpen lainnya, biasanya judul
buku diambil dari judul salah satu cerpen. Namun buku Berjuta Rasanya ini
tidak demikian. Bisa jadi judul buku ini adalah gambaran dari semua kisah yang
terdapat dalam buku ini yang memiliki banyak rasa dan cerita. Berikut adalah
judul-judul cerita pendek yang berada dalam buku Berjuta Rasanya.
v
Bila Semua Wanita Cantik
v
Hiks, Kupikir Kau Naksir Aku
v
Cinta Zooplankton
v
Cintanometer
v
Harga Sebuah Pertemuan
v
Kotak-Kotak Kehidupan Andrei
v
Mimpi-Mimpi Laila-Majnun
v
Kutukan Kecantikan Miss X
v
LOVE Ver 7.0 & MARRIED Ver 9.0
v
Kupu-Kupu Monarch
v
Joni dan Doni
v
Kutukan Kecantikan Miss X-2
v
Lily dan Tiga Pria Itu
v
Pandangan Pertama Zalaiva
v
Antara Kau dan Aku
Buku ini cocok untuk kita yang terlalu malu walau sekadar
menyapanya, terlanjut bersemu merah, dada berdegup lebih kencang, keringat
dingin di jemari, bahkan sebelum sungguhan berpapasan.
Untuk kita, yang merasa tidak cantik, tidak tampan,
selalu merasa keliru mematut warna baju dan pilihan celana, jauh dari
kemungkinan menggapai cita-cita perasaan. Untuk kita yang hanya berani menulis
kata-kata dalam buku harian, memendam perasaan lewat puisi-puisi, dan berharap
esok lusa ia akan sempat membacanya. Buku ini memberikan pemahaman bahwa semua
pengalaman cinta dan perasaan adalah spesial. Sama spesialnya dengan milik
kita. Tidak peduli sesederhana apapun itu.
Ini
beberapa cerita yang oke menurutku. Cerita klasik tapi selalu terjadi sampai
saat ini. Bahkan sepertinya pada diriku sendiri. Berikut synopsis dari cerpen dengan
judul Antara Kau dan Aku.
Kisah ini menceritakan tentang seorang laki-laki dan
perempuan yang bekerja dalam satu ruangan yang sama. terpisah oleh beberapa
meja namun tetap dapat diam-diam saling mencuri pandang. Keduanya selalu saling
menunggu. Menunggu untuk makan siang bersama. Menunggu untuk dapat berjalan
bersama munuju parkiran. Tapi tak pernah terjadi, karena keduanya hanya saling
menunggu.
Azhar selalu berharap Dahlia berjalan melewatinya. Untuk
kemudian mematung tak dapat mengatur degup jantungnya. Begitu pula dengan
Dahlia, selalu berharap Azhar menghamipinya, mengajaknya untuk makan bersama.
Hingga satu hari pada saat pernikahan kawan mereka. Dahlia menyapa Azhar dengan
bibir yang bergetar. Bertanya apakah Azhar akan pergi ke pernikahan Vania rekan
mereka. Maksud Dahlia bertanya seperti itu adalah berharap Azhar mengajaknya
untuk pergi bersama. Azhar yang baru saja hendak melakukan hal yang sama,
terhenti ketika Dahlia ternyata lebih dulu menghampirinya. Entah kenapa sulit
sekali bagi Azhar mengatakan ‘Mau pergi denganku?‘. Ia malah berkata
bahwa ia sibuk dan membicarakan hal lain. Azhar mengutuk dirinya sendiri.
Dahlia menganggap dirinya bodoh karena berharap Azhar
akan mengajaknya pergi bersama. Hingga di tengah percakapan datang Andrei yang
mengajak Dahlia pergi bersama ke pernikahan Vania. Tanpa menunggu jawaban
Dahlia, Andrei langsung merangkul bahu Dahlia menganggap Dahlia setuju. Dahlia
yang sebenarnya keberatan, tak dapat berbuat apa-apa.
Dahlia pergi bersama Andei yang terus saja mengatakan
kepada teman-temannya bahwa mereka berpacaran. Azhar berusaha tak peduli,
padahal ia berharap sekali Dahlia melihat ke arahnya dan menyapanya. Begitupun
dengan Dahlia.
Azhar putus harapan demi melihat senyum Dahlia saat
bersama Andrei. Ia bertekad untuk mengubur dalam-dalam segenap cintanya. Meski
ia tetap tak bisa mengatur degup jantungnya ketika berhadapan dengan Dahlia.
Komentar
Posting Komentar