Re:, Maman Suherman |
31 Januari 2017
Judul : Re:
Pengarang : Maman Suherman
Penerbit : CV Prima Grafika
Kota Terbit : Jakarta
Cetakan : Pertama, April 2014
Panjang : 20 cm
Lebar : 13,5 cm
Tebal Buku : 160 Halaman
Sinopsis :
Maman bertemu dengan Re: di diskotek salah satu hotel du
saerah Cikini, Jakarta Pusat. Awal perkenalan mereka adalah untuk penelitian
skripsi Maman di jurusan kriminologi dan untuk tulisan nya di tabloid mingguan yang khusus mengangkat kehidupan
perempuan. Tema skripsi yang ia ajukan adalah mengenai pelacuran. Karena itu ia
mengenal Re:.
Maman menjadi sopir pribadi Re:. Mengantar nya kemana pun
Re: pergi. Kemana pun pelanggan Re: memanggil. Re: sendiri berada dalam cengkeraman
Mami Lani yang tak lain adalah seorang Geremo. Itu
adalah awal mula mengapa Re: terjerumus dalam dunia pelacuran. Re adalah seorang anak dari sebuah keluarga
terpandang di Bandung. Kakek Re: adalah seorang pejuang kemerdekaan dan jarang
berada di rumah. Kakek Re: sudah belasan kali menikah tapi hanya memiliki satu
anak, yakni Mamah Re:. Mamah Re:
tumbuh menjadi gadis tertutup karena kesepian di rumahnya. Dan hal yang
menggemparkan terjadi ketika Mama Re: mengaku tengah hamil tanpa jelas siapa
ayah dari jabang bayi. Nenek Re: berusaha menggugurkan kandungan itu karena takut Kakek Re: marah.
Tapi kandungan itu tak tetap bertahan. Kakek Re: ternyata memang mengingkan
seorang cucu dari anak semata wayangnya. Re: tetap lahir ke dunia.
Ketika usia 9 tahun Kakek Re: meninggal. Dan keadaan
dirumahnya kian tak bersahaja. Neneknya sering memanki Re: dengan kata ‘anak haram‘ dan mengatakan bahwa Re: tidak
mempunyai Bapak. Kata-kata itu membekas dalam ingatan Re: dan membuat Mamahnya
sering menangis. Di usia 10 tahun Mmah Re: berpulang karena penyakit tipus
kronisnya. Hal ini membuat Re: sangat terpuruk. Terlebih Neneknya makin
membenci cucu tunggalnya tersebut.
Re: merasakan hangatnya rabaan tangan lelaki saat ia
duduk di bangku SMP. Ia jatuh cinta pada guru les matematikanya. Ketika Re:
duduk di bangku SMA, ia berpacaran dengan teman sekelasnya yang merupakan anak
bupati di kampung halamannya. Bersama
dua orang itu Re: pernah melakukan hubungan badan, hingga akhirnya Re: hamil.
Ia tidak tahu siapa yang telah membuatnya hamil. Guru les nya atau kah teman
sekelasnya.
Perut Re: semakin membesar. Karena takut Nenek nya marah,
Re: memutuskan mengadu nasib di Jakarta. Ia bertemu dengan perempuan setengah
baya yang saat itu ia anggap adalah malaikat yang akan menyelamatkannya. Karena
perempuan itu bersedia menampungnya dan membantu persalinannya. Tapi ternyata
itu adalah awal petaka. Perempuan itu meminta bayaran dan mengeluarkan daftar
pengeluaran selama Re: tinggal bersamanya. Re: berhutang belasan juta Re: pada
perempuan yang akhirnya di panggil Mami itu. Dan Re: harus membayar mahal untuk
hutang-hutangnya itu. Wajah cantik Re: Mami perdagangkan. Re: bekerja sebagai
pelacur lesbian. Pelacur yang melayani perempuan.
Banyak hal yang terjadi ketika Re: berkerja sebagai
pelacur lesbian. Banyak pelanggan yang harus ia layani tanpa mengeluh. Ia tak
adapat memilih pelanggan yang mana yang ia layani. Tak peduli pelanggan itu
memiliki penyakit atau pun berlaku kasar kepadanya. Beberapa kali Re: juga
harus melayani laki-laki. Ia pernah dilakukan kasar karena pelanggannya baru akan
bernafsu ketika lawanmainnya terluka. Re: juga pernah melakukan Threesome yakni
semacam berhubungan tiga orang bersamaan. Bahkan Maman pernah di ajak masuk ke
dalam kamar untuk menemaninya. Bukan menemani tidur, tapi hanya untuk menemani
ia dan pelanggannya bercinta.
Maman menjadi tempat curhat Re:. Membuat merasa memiliki
teman ngobrol yang bisa membuatnya tersenyum. Maman juga yang selalu memberikan
titipan Re: untuk anaknya. Re: menitipkan anaknya pada passangan suami istri
yang dalam pernikahannya belum juga di karuniai seorang anak. Re: tak pernah
berani menemui Melur, anaknya. Bahkan hanya untuk sekedar memeluknya. Ia takut
keringat kotor dari seorang pelacur seperti dirinya akan mengotori Melur. Ia
tak ingin Melur seperti dirinya.
Suatu hari Maman memabaca
surat kabrar yang dengan judul berita yang membuat bulu kuduknya merinding
‘Seorang Pelacur Tewas Tersalib di Tiang Listrik Jalan Blora‘. Maman berharap
seseorang yang di maksud dalam berita itu bukanlah Re:. Namun, takdir berkata
bahwa perempuan itu adalah Re:. Di tubuh Re: banyak terdapat luka sayatan. Dan
ada potongan cutter yang masih tertancap di betisnya. Maman segera
mendatangi kosan Re: dan ia tertegun dengan keadaan rumah kosan Re: yang Nampak
sepi. Padahal terjadi hal yang luar biasa pada salah seorang penghuni rumah
kosan ini. Maman bertemu dengan MAmi Lani yang memandanginya dengan tatapan
penuh kebencian. Di tangan kiri Mami lani menggenggam mangga dan tangan
kanannya memegang cutter.
Dua puluh empat tahun
setelah kepergian Re:, Maman menunjukkan surat terakhir Re: pada Melur yang
saat ini telah menmiliki dua gelar kesarjanaan dari universitas tebaik di Tokyo
Jepang. Disurat itu tertulis kalimat-kalimat yang pernah di tuliskan Maman
untuk mengungkapkan perasaannya pada Re:. Dan disurat itu juga tertulis yang
ternyata juga memendam perasaan yang sama pada Maman, namun ia tak ingin
mengotori Maman dengan tubuhnya yang sudah terlanjur kotor. Ia hanya menitipkan
pelukan untuk Melur dan untuk selalu membisikkan ”Nak, Ibu Mencintaimu”.
Komentar
Posting Komentar