RESENSI BUKU PETER PAN AND THE STARCATHERS











08 Februari 2018
            Sebenarnya ini bukan resensi, karena aku tidak pandai menjelaskan kelebihan terutama kekurangan buku ini. Aku hanya menikmati kisahnya dan ingin membaginya denga yang lain.

Judul              : Peter Pan and The Starcathcers
Pengarang      : Dave Barry & Ridley Pearson
Penerbit         : Walker Books (setelah di terjemahkan di terbitkan oleh Penerbit Qanita PT   
Mizan Pustaka)
Kota Terbit    : London (setelah di terjemahkan Bandung)
Penerjemah    : Maria Masniari Lubis
Cetakan          : Pertama, 2006 (Setelah di terjemahkan, Cetakan I, Mei 2009)
Panjang          : 20,5 cm
Lebar              : 13 cm
Tebal Buku    : 490 Halaman
Sinopsis          :
Ini adalah kisah petualangan lima bocah kecil yang berasal dari Panti Asuhan bagi Aank Laki-laki Terlantar yang hendak berlayar menuju Rundoon untuk dijadikan pelayan Raja Zarboff Ketiga. Dalam pelayarannya menuju Rundoon ia mengalami banyak hal menarik yang kemudian mengubah kehidupannya.
Never Land adalah nama kapal yang mengantar mereka ke Rundoon. Kapal tua dengan kapten dan kelasi yang begitu payah. Dan Peter pemimpin dari kelima anak tersebut adalah anak yang pemberani, seringkali harus berurusan dengan para kelasi tersebut. Ia kemudian bertemu Molly Aster yang ternyata adalah seorang Penangkap Bintang.
Dikapal yang lain Wasp tengah melaju membelah lautan. Kapal ini berbanding terbalik dengan Never Land, disinilah ayah Molly yaitu Leonardo Aster menjaga peti serbuk bintang yang tengah di buru oleh bajak laut yang mengira peti itu adalah harta karun. Black Stach (kapten) dan para kelasinya menamai kapal mereka dengan Sea Devil. Dan tak pernah ada yang lolos dari kapal tersebut. Dengan berbagai cara Black Stache akhirnya mampu melumpuhkan Wasp meski mereka dipimpin kapten tangguhnya, Scott. Stelah berhasil mendapatkan peti yang dijaga penuh oleh Leonardo Aster, ternyata peti itu hanya berisi pasir bukan harta karun yang mereka cari.
Peti Serbuk Bintang itu berada di Never Land, karena itu Molly meminta Peter untuk membantunya untuk menjaga peti itu dari Yang Lain (musuh Penangkap Bintang) yang memanfaatkan serbuk bintang untuk kejahatan. Balack Stache yang marah akhirnya mengetahui bahwa peti itu berada di Never Land. Dan mengejar kapal tua itu.
Badai dan serangan bajak laut datang bersamaan, sehingga Never Land berhasil di taklukkan. Namun ketika Stache hendak mengambil peti tersebut, Peter sudah lebih dulu membuangnya kelautan bersama dengan dirinya sendiri. Molly menyelamatkannya dengan kekuatan Serbuk Bintang, dan mereka terbang kemudian mendarat di sebuah pulau antah berantah yang di sebut pulau Mollusk.
Perebutan peti tersebut terjadi kembali di pulau ini, kali ini semakin banyak yang memperebutkan. Black Stache si bajak laut, Slank kelasi Never Land yang ternyata adalah anggota Yang Lain, Fighting Prawn si ketua suku Mollusk yang tertarik pada peti itu setelah Peter dan kawan-kawannya lepas dari Tuan Gren (Buaya Raksasa) dengan cara terbang, dan Putri Duyung yang menyebut peti itu adalah Pengubah Wujud. Karena mereka berasal dari ikan yang terkena serpihan serbuk bintang saat peti jatuh ke laut dan bocor. Petualangan di pulau ini sangat menguras emosi, terutama saat Peter harus menerima kenyataan bahwa ia tak dapat menua, ia akan menjadi anak kecil selamanya karena pengaruh dari serbuk bintang tersebut.  Dan ia akan bisa terbang meski tanpa bantuan serbuk bintnag lagi. Akhirnya, peti itu di bawa oleh Leonardo Aster dan Penangkap Bintangn yang lain yang datang menjemput Molly dan kawan-kawannya berdasarkan informasi dari Ammm si lumba-lumba yang juga termasuk Penangkap Bintang.
Peter dan kawan-kawan memutuskan untuk tetap bertahan di pulau tersebut, karena suku Mollusk kini telah bersahabat dengannya. Ia tak ingin pulang ke Inggris, karena ia tak memiliki rumah dan ia takut orang-orang di Inggris tak bisa menerima kenyataan bahwa bisa terbang dan ia akan menjadi anak kecil selamanya. Molly dan Peter berpisah. Dan Aster menghadiahkan peri kecil untuk menemani peter dan menjaganya dari bajak laut dan semua yang membahayakannya.


Kelebihan :
Buku ini adalah buku terjemahan pertama yang aku baca sampai habis. Karena entah bagaimana aku lebih menyukai buku-buku dalam negeri. Mungkin juga karena aku awalnya membaca buku yang salah, jadi terlanjur men-generalkan bahwa semua buku terjemahan itu tidak enak di baca.
Tapi akhirnya, alur kisah di buku ini membuatku menghapus pemikiran itu. Alur cerita buku ini di perlihatkan dari berbagai sudut pandang tokoh. Peter, Molly, Slank, Black Stache semua kisah-kisahnya bergantian, terbagi dalam bab dan judul yang khusus. Buku ini membuat fantasi dan imajinasi yang luas. Yang sama sekali tak pernah terbayangkan sebelumnya olehku yang seorang perempuan kampong. Membayangkan sebuah kapal besar, lautan luas, badai dan petir yang menyambar, bajak laut, suku Mollusk itu semua memnuhi ruang fantasiku beberapa hari ini.

Kekurangan:
            Aku tidak tahu dimana letak kekurangan ini karena aku bukan pakar atau ahlinya. Aku hanya penikmat yang mencoba menuliskan ulang mengenai buku yang telah ku baca. Tapi, mungkin bagiku yang sedikit mengganggu ketika membaca buku ini adalah ada kosakata yang rasanya kurang pas. Mungkin karena buku ini adalah terjemahan maka tidak akan sesempurna buku aslinya. Atau juga karena kau tidak membaca buku aslinya, jadi aku tidak tahu kata sebenarnya. Seperti musuh Penangkap Bintang yang hanya di sebut Yang Lain. Rasanya kata ini jika tidak jeli melihat bahwa ini adalah kata benda, akan dianggap kata biasa yang malah membuat kalimatnya rancu.

Komentar