RESENSI BUKU MELACUR


20 Juli 2018
10:51

Judul              : Melacur
Pengarang      : Gusti Ayu Rella Maert Diana Dewi
Penerbit          : Malka
Kota Terbit    : Bandung
Cetakan          : II, 2004
Tebal Buku    : 99 Halaman

Sinopsis          :
            Melacur adalah kumpulan cerpen Rella Mart yang menggambarkan pelbagai sudut kehidupan. Manis, pahit, getir, kelam, tragis bahkan berdarah-darah. Penulis mengangkat kisah kehidupan yang banyak dilupakan oleh setiap orang, dianggap sebelah mata, hingga tak dianggap manusia.
            Dalam buku ini terdapat 12 judul cerita, yaitu:
1.      Cerita Tentang Tidur
2.      Tujuh Bayi Kembar
3.      Melacur
4.      Dari Atas Pohon Jambu
5.      Antara Ayahku Dan Suamiku
6.      Kehangatan Tiga Jam
7.      Jalan Simpang
8.      Anak-Anak Buritan
9.      Mentari Tak Pernah Terbit
10.  Terali Besi
11.  Membunuh Diri
12.  Bah

Cerita tentang melacur sendiri adalah mengenai perempuan desa bernama Sriti yang dikhianati kekasihnya. Keluarganya melarang menikahi Sriti karena ia miskin. Sriti yang merasa terhina memutuskan untuk pergi ke kota, ikut dengan Isna sahabatnya yang lebih dulu tinggal di kota dan terlihat meningkatkan taraf hidupnya.
Dalam perjalanannya, Sriti berkenalan dengan Tirto. Seorang laki-laki yang tulus tertarik pada keluguan dan kecantikannya. Sriti mulai dikenalkan Isna pada pekerjaannya. Isna memoles Sriti agar ia bisa menarik banyak pria di tempat biasanya ia mangkal. Belum sempat Sriti melakukan pekerjaannya,melacur, terjadi penggrebekan yang membuat dirinya tertangkap oleh petugas. Dilakukan tes virus HIV pada semua orang yang tertangkap, termasuk Sriti. Dan betapa terkejutnya Sriti ketika mengetahui bahwa dokter yang memeriksanya adalah Tirto. Laki-laki yang mulai ia sukai sejak perjalannya ke kota.

Kelebihan:
Karya ini sangat liar. Tak terbayangkan oleh pembaca bahwa kisah-kisahnya terjadi dalam realita. Mampu membuat pembaca meringis, mengerutkan kening ketika membaca setiap kalimatnya. Susunan katanya begitu apik dan sederhana namun mampu menggores hati.

Kekurangan:
            Aku tentu saja tidak bisa menilik kekurangan karya seorang ulama yang maha luas pengetahuannya. Aku hanya pembaca dan penikmat karya. Hanya saja karena cerita dari buku ini kebanyakan berlatar jawa, ada beberapa kalimat berbahsa jawa yang tidak disertai penerjemahannya.

Komentar