14 Oktober 2018
01:10
Judul : Antara Ibuku dan
Ibuku
Pengarang : Desni Intan Suri
Penerbit : Salsabila
Kota Terbit : Jakarta Timur
Cetakan : Pertama, Okober
2011
Tebal Buku :284 Halaman
Sinopsis :
Tata seorang anak perempuan yang dibesarkan oleh dua
orang ibu, Ibunya dan Bu Rahmi. Tata kecil tidak mengerti mengapa ia memiliki
banyak saudara dan ayahnya mengatakan bahwa Bu Rahmi adalah ibunya juga. Tata
tinggal di Padang dengan ibu dan ayahnya serta beberapa Uni dan Uda yang
akhirnya di ketahui Tata adalah saudara tiri, hanya Uda Irsal yang menjadi
saudara sekandung. Sedangkan Bu Rahmi tinggal di Bukittinggi dengan beberapa
anaknya yang lain.
Kehidupan masa kecilnya penuh dengan
keganjilan-keganjilan yang tidak bisa ia terima, meski pada kenyataannya Ibu
Tata dan Bu Rahmi selalu akur, tak pernah ada perselisihan. Bahkan Bu Rahmi
sangat baik padanya. Namun, ia tetap tak bisa menerima bahwa ia memiliki dua
ibu. Bahwa ayahnya memiliki dua istri.
Hingga ia mulai dewasa, terlihatlah celah-celah yang
selama ini ditutupi oleh keluarganya. Saudara-saudara tirinya menyalahkan
ibunya yang merebut ayah mereka dari Bu Rahmi. Padahal selama ini mereka
dibesarkan oleh Ibu Tata bahkan dengan kasih sayang yang melebihi Ibu pada anak
kandungnya, yang sering membuat Tata iri. Hal itu terjadi saat, ayahnya menikah
lagi dengan istri ketiga. Bu Rahmi meminta cerai sedangkan Ibu Tata memberi
izin. Karenanya saudara-saudara kandungnya menganggap bahwa Ibu Tata sengaja
bersekongkol dengan istri ketiga ayahnya untuk mnyingkirkan Bu Rahmi.
Kondisi keluarga yang demikian, membuat Tata sangat
berhati-hati pada laki-laki. Pandangannya,
laki-laki hanya ingin dilayani tanpa batas dan tidak peduli pada perasaan
peremuan. Hingga memasuki usia 30, Tata masih masih enggan menikah meski
beberapa kali ada laki-laki yang serius mendekatinya. Tata terlalu takut hanya
dijadikan budak, takut suaminya kelak berkeinginan seperti ayahnya. Hingga Ibu
Tata sendiri yang meminta Tata segera menikah, sebelum ibunya meninggal. Tata
menikah dengan laki-laki yang berusia 4 tahun lebih muda darinya, sehingga ia
merasa suaminya hanya mengasihaninya karena belum menikah di usia yang dewasa,
bukan karena mencintainya. Hal itu membuat Tata hanya memberikan fisiknya, tapi
tidak hatinya. Hal tersebut kerap menjadi duri tajam dalam pernikahan mereka.
Hingga setelah ibu, ayah dan Bu Rahmi meninggal, ia menyesal telah
menyia-nyiakan cinta yang diberikan suaminya. Hingga ia akhirnya mengikhlaskan
hatinya untuk mencurahkan cintanya pada keluarga kecilnya.
Kelebihan:
Judul
buku membuat pembaca penasaran. Alurnya dikemas dengan apik, kental dengan adat Minang
dan pertentangan modernisasi. Banyak pembelajaran dalam setiap lembar
bacaannya. Menjadi panduan bagi pembaca untuk menjadi seorang perempuan yang
penuh keikhlasan dan perempuan yang berwawasan luas.
Kekurangan:
Aku
tidak terlalu paham bagaimana cara mencari kekurangan dari sebuah buku, karena
aku hanya seorang penikmat buku. Namun, dalam buku ini terdapat beberapa nama
yang tidak singkron dan kerap tertukar yaitu antara Uni Ani atau Uni Eni. Di
buku ini juga tidak dibahas perspektif sang ayah secara mendalam mengenai
alasannya berpoligami. Sehingga bagi pembaca masih memberikan kesan buruk
terhadap sang ayah.
Komentar
Posting Komentar