30 Agustus 2018
21:10
Judul : White Fang
Pengarang : Jack London
Penerjemah : Harisa Permatasari
Penerbit : Gagas Media
Kota Terbit : Jakarta Selatan
Cetakan : Pertama, 2014
Tebal Buku :vi + 330 Halaman
Sinopsis :
White Fang bercerita mengenai kehidupan seekor serigala
separuh anjng dengan tempaan yang keras dari alam liar. Sejak bayi, ia
dilahirkan sebagai seorang petarung. Terlahir dari seorang ibu yang juga telah
kuat di tempa alam. Berburu atau diburu, makan atau dimakan, membunuh atau
dibunuh adalah pegangan hidupnya di alam liar. Hingga suatu hari White Fang dan
ibunya berjumpa dengan manusia yang dulunya adalah tuan ibunya. Sehingga White Fang harus tinggal disana, karena ibunya sudah tidak
mau meninggalkan tuannya. Terlahir sebagai serigala, membuat White Fang tidak
diterima dengan baik oleh anak-anak anjing di perkampungan. Lip-lip (seekor
anak anjing) dan kawanannya selalu berusaha mengganggu White Fang, hingga
akhirnya White di bentuk menjadi serigala pemurung, kesepian, tidak penyayang
dan galak.
Whife Fang kemudian dipisahkan dengan ibunya. Sang Ibu di
bawa pergi untuk diberikan kepada tuan yang lain. Setengah mati White Fang
mengejar, namun berujung sia-sia. Penderitaan White Fang terus berlanjut, saat
ia juga dipindah tuankan pada seorang Dewa Sinting. Ia menggunakan White Fang
sebagai balasan terhadap orang-orang yang kerap menghinanya. Ia menjadikan
White Fang segigala petarung. White Fang terus tumbuh dengan perangainya yang
tidak bersahabat. Entah berapa banyak anjing yang telah ia bunuh saat
pertarungan. Ia menjadi serigala terkuat.
Hingga suatu hari saat White Fang bertarung dengan anjing
bulldog dan hampir mendekati kematian, datang seseorang bernama Weedon Scott
yang ia juluki dengan tuan cinta. Ia menghentikan penderitaan White Fang
sebagai serigala petarung. White Fang merasa ia menemukan tuan cintanya, dan
tak ingin pergi jauh darinya. Dalam diri yang penuh kebencian itu, akhirnya
White Fang merasakan kasih sayang Weedon Scott yang memperlakukannya sangat
baik, berbeda dengan tuan sebelumnya. Hinga akhirnya White Fang ikut dengan
tuan cinta ke kota, dan melupakan kehidupan alam liarnya meskipun rindu dan
insting alamiahnya terkadang masih ia rasakan.
Kelebihan:
Alur
cerita yang menarik. Sederhana tapi penuh makna. Penulis dengan detail
menjelaskan kehidupan seekor serigala lengkap dengan insting alamiahnya seolah
penulis adalah serigala tersebut.
Kekurangan:
Aku
tidak terlalu paham bagaimana cara mencari kekurangan dari sebuah buku, karena
aku hanya seorang penikmat buku. Namun, karena ini buku terjemahan ada beberapa kalimat
yang rancu dan sulit dimengerti maksudnya.
Komentar
Posting Komentar