RESENSI BUKU DÉJÀ VU




05 November 2018
17:21

Judul              : DÉJÀ VU
Pengarang      : Vasca Vannisa
Penerbit          : Fatamorgana Publisher
Kota Terbit    : Jakarta
Cetakan          : Pertama, Mei  2012
Tebal Buku    : vi + 278 Halaman



Sinopsis          :
Monalisa adalah seorang gadis yang merasa kenyataan terlalu menyakitkan. Hidup selalu tek berpihak kepadanya hingga ia tenggelam dalam imajinasi-imajinasi yang membuatnya merasa déjà vu. Seperti pernah melihat sebelumnya. Kehidupan Mona dalam buku ini selalu berubah-ubah. Neneknya meninggal lalu kemudian ia pingsan dan ketika bangun ia berada di dunia yang berbeda. Tinggal bersama keluarga yang sama hanya dengan nenek dan keadaan berbeda. Begitu pula dengan Ayahnya, yang menghilang tiba-tiba, lalu secara mengejutkan ia kembali berada di dunia berbeda. Ia hanya tinggal dengan Ibunya, di gubuk kecil di atas bukit. Begitu selanjutnya, hingga ia mengalami gangguan-gangguan halusinasi yang terpaksa membuat orang di sekitarnya membawanya ke psikolog dan dinyatakan Mona seorang pembohong patologis. Ia menciptakan kebohongan atau ingatan-ingatan palsu untuk menutupi trauma atau ingatan inti yang menyakitkan. Tapi Mona tetap yakin, ia bukan seorang pembohong.
Sulit memberikan sinopsis buku ini, karena alur yang begitu sulit dimengerti dan membuat selalu berpikir ‘apa yang sebenarnya terjadi’.
Kelebihan:
Cover buku sangat menggambarkan isi buku. Misterius. Alur cerita sukses membuat pembaca ikut depresi (mungkin itu alasan di cover terdapat larangan dibaca oleh ibu hamil dan orang yang sedang depresi), dan tidak tertebak . Penggambaran mengenai sesuatu sangat detail sehingga suasananya benar-benar hidup dan kaya dengan ilmu psikologi.

Kekurangan:
            Aku tidak terlalu paham bagaimana cara mencari kekurangan dari sebuah buku, karena aku hanya seorang penikmat buku. Namun, akhir dari cerita tidak begitu dipahami dan tidak mendapat penjelasan apa yang terjadi pada Monalisa sebenarnya.

Komentar